IDEAtimes.id, JAKARTA – Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susanto membeberkan kronologi kejadian penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Kombes Budhi menjelaskan, Brigadir J masuk kedalam kamar istri Kadiv Propam saat sedang tidur.
“Jadi pada saat Ibu tertidur terbangun kaget kemudian menegur saudara J, saudara J membalas ‘diam kamu’ sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang dan menodongkan Ibu Kadiv,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto kepada wartawan, Selasa (12/7), dikutip dari CNN.
Lanjut Budhi, Istri Ferdy saat itu baru pulang dari luar kota sehingga ia beristirahat di kamarnya.
“Berada di kamar sambil menunggu karena lelah mungkin pulang dari luar kota, Ibu sempat tertidur. Nah pada saat itu tidak diketahui oleh orang lain tiba-tiba (J) masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap Ibu,” ucap Budhi.
Saat tersadar, Istri Ferdy kemudian berteriak minta tolong kepada saudara RE dan saudara M.
Bahkan, lanjut dia, dia berteriak beberapa kali untuk membuat Brigadir J panik dan keluar dari kamar.
“Jadi Ibu teriak minta tolong kepada saudara RE dan saudara M,” ujarnya.
Bahkan, Budhi menyebut teriakan minta tolong itu dilakukan beberapa kali oleh istri Ferdy. Tujuannya, untuk membuat Brigadir J panik dan keluar dari kamar.
“Berapa kali minta tolong dan teriakan ini rupanya membuat saudara J panik sehingga pada saat itu juga mendengar suara langkah yang turun dari kebetulan saudara RE berada di lantai 2 rumah tersebut bersama dengan saksi K,” tutur Budhi.
Diberitakan sebelumhya, kejadian penembakan ini terjadi hari Jumat, (8/7) lalu di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Dalma insiden ini, menewaskan Brigadir J usai baku tembak dengan Bharada E yang merupakan ajudan pengamanan Kadiv Propam. (*)