IDEAtimes.id, MAKASSAR – Ketua DPD II Partai Golkar Makassar Munafri Arifuddin memberi beberapa catatan “buruk” di HUT 415 Kota Makassar.
Menurut Appi sapaan Munafri Arifuddin, pemerintah Kota Makassar harus lebih banyak melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan.
Pandangan ini, kata Appi, sebagai mitra kritis dari Ketua Partai Golkar bukan pada status Oposisi.
“Saya cuma mau bilang bahwa harus pemerintah kota selalu melibatkan masyarakat secara dalam lagi di setiap kegiatan karena pada intinya merekalah yang akan menikmati.” ungkap Appi kepada awak media di Sekretariat Kantor Golkar Makassar, Jalan Lasinrang, Kamis, (10/11).
Dia mencontohkan, kehadiran program Pankadatto yang dibuat oleh Wali Kota Makassar Danny Pomanto seakan tidak ingin melibatkan masyarakat secara dalam.
“Kenapa tidak buatkan saja reward atau adipura mini tiap RT/RW kalau persoalan kebersihan, nah dengan adanya program itu masyarakat akan bersatu padu kerjasama untuk melakukan kebersihan karena ada reward yang menanti, selain itu mereka akan lebih sering berinteraksi dan ini progamnya kan mengajak masyarakat berpartisipasi.” jelas dia.
“Jadi adipura mini itu akan diperebutkan tiap RT/RW sehingga memaksimalkan kinerja warga untuk memperhatikan kebersihan lagi, bukan membuat program yang gak jelas-jelas begitu kan.” tambahnya.
Selain itu, Appi juga mengkritisi soal kebanggaan pemerintah jika selalu mengumumkan hasil pendapatan seperti perusahaan daerah (Perusda).
“Kita juga selalu bicara penghasilan perusda ini misalnya PDAM besar dan tinggi tapi tanpa disadari ternyatata masih banyak warga yang belum menikmati air bersih, itu kan sangat lucu, padahal hak mereka.” tutur dia.
“Apalagi Makassar ini masyarakatnya kan multi etnik, kita tidak tau pendapatan masyarakat seperti apa dan pasti berbeda-beda.” papar dia.
Untuk program Ojol Day, mantan Direktur PSM ini, merupakan program yang bagus namun perlu diberikan catatan.
“Bagus itu (Ojol Day) kita dukung program ini tapi kan harus juga kita pikir ASN yang menggunakan ini, sudah sebanding tidak dengan penghasilan mereka, bayangkan mereka tinggal di Biringkanaya terus mau ke Ujung Pandang, kan jauh juga itu.” cetusnya. “Nah baiknya itu menjadi catatan penting untuk Pemkot dalam hal ini Danny – Fatma karena kan Honorer dan Laskar pelangi itu kita taulah bagaimana kodong gajinya mana untuk keluarga.” tandas dia.
(Iqbal/Iksan)
