IDEAtimes.id, MAKASSAR – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan kembali menetapkan tiga tersangka kasus korupsi PDAM Makassar senilai Rp19 Miliar.
Ketiganya ialah Hamzah Ahmad dalam kapasitas sebagai Direktur Utama PDAM 2018 dan 2019, Tiro Paranoan sebagau mantan Plt Direktur Keuangan tahun 2019 untuk laba 2018 dan Asdar Ali dalam kapasitasnya sebagai Direktur Keuangan tahun 2020 dan 2019.
Kejati menetapkan ketiganya sebagai tersangka dalam perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penggunaan Dana Perusahaan Daerah Air Minun (PDAM) Kota Makassar untuk pembayaran Tantiem dan Bonus/Jasa produksi Tahun 2017 sampai tahun 2019.
Penetapan tersangka HA, TP dan AA berdasarkan Surat Penetapan Tersangka Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Nomot : 146, 147 dan 148/P.4/Fd.1/06/2023 tanggal 13 Juni 2023.
“Bahwa ketiga tersangka tersebut selanjutnya dilakukan penahanan berdssarkan Surat Perintah Penahanan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan di Lapas Kelas 1 A Makassar.” ungkap Kasi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Sulsel, Soetarmi, S.H.,Mh., Selasa, (13/6).
Soetarmi mengatakan, ketiga penahanan terhadap tiga tersangka dilakukan setelah penyidik memperoleh dua alat bukti yang cukul terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi PDAM kota Makassar tahun 2017 sampai dengan tahun 2019.
Sebelumnya Kejati Sulsel lebih dulu menetapkan Haris Yasin Limpo (HYL) dan Irawan Abadi.
Asdar Ali menjabat Direksi PDAM 2022 – 2027
Salah satu tersangka baru dalam kasus korupsi PDAM kota Makassar ialah Asdar Ali.
Asdar Ali saat ini menjabat sebagai Direksi PDAM Kota Makassar periode 2022/2027 dengan posisi sebagai Direktur Teknik.
Ia dilantik oleh Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto bersamaan dengan 4 Perusda lainnya pada Selasa, (19/7/2022).
Dalam pelantikan itu, Danny menekankan agar para Direksi fokus pada tujuan dengan memaksimalkan PAD.
“Alhamdulillah setelah melewati banyak lika liku akhirnya kita sampai di ujung pelantikan hari ini. Cukup fokus saja dan intinya adalah maksimalkan PAD,” ucapnya.
Kontribusi PAD, disebut Danny merupakan outcome dari pekerjaan yang sebenarnya.
Jadi, keberhasilan perusda terletak bagaimana cara dewas dan direksi bersinergi.
“Pemilihan direksi sangat transparan melewati beberapa ujian. Saya harap bapak ibu yang terpilih bekerja secara baik agar kita bisa lihat apakah perusda menurun atau mengalami kenaikan,” sebutnya. (*)
