IDEAtimes.id, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto yang menyatakan mundur dari partai NasDem membuat heboh publik.
Pasalnya, NasDem diketahui merupakan partai yang mengusung Danny Pomanto (DP) di Pilwalkot 2020 lalu.
Melihat keputusan itu, Pengamat Politik Dedi Alamsyah mengaku tidak kaget sama sekali membaca berita mundurnya Danny Pomanto dari NasDem.
“(Saya) tidak kaget baca berita kalau DP mundur dari Partai Nasdem. Saya coba analisa dia mundur karena menganggap NasDem kurang bisa membantu ketika orang nomor satu di Makassar itu menghadapi persoalan hukum,” ujarnya, Senin, (3/6).
Selain itu, kata Dedi, salah satunya yang membuat ia mundur adalah soal sikap politik Danny Pomanto yang berbeda dengan NasDem yang mengusung Anies Baswedan sebagai Capres.
“Akan tetapi, saya hanya mau sampaikan bahwa etika politik itu ada. Dan yang diajarkan orang tua kita jangan pernah lupakan kebaikan orang lain. DP jangan lupa karena ada juga NasDem yang mengusungnya di Pilwali Makassar 2020 lalu, ada juga parpol lain (Gerindra, Gelora dan PBB),” tuturnya.
Sehingga Dedi menyarankan agar Danny Pomanto tidak Jadi pelupa, apalagi pura-pura lupa kepada setiap orang yang telah membantunya.
Sebelumnya, Danny mengaku pengunduran dirinya salah satunya karena NasDem mengusulkan Anies Baswedan jadi calon presiden (Capres) 2024.
“Iya saya kira bisa juga alasan itu (pencapresan Anies), karena ini pilihan pribadi, tapi saya kira bukan satu-satunya alasan itu,” kata Danny kepada wartawan, Senin (3/7/2023).
Kendati demikian, Danny yang juga Ketua Dewan Pembina Pro Joko Widodo (Projo) Sulawesi Selatan (Sulsel) ini belum menjelaskan lebih detail soal arah dukungannya pada Pilpres 2024.
Meski Projo Sulsel sebelumnya sudah memutuskan untuk menduetkan Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto.
“Saya kira ini masih dinamika yang kita lihat, belum ada yang pasti karena yang pasti itu Oktober baru ada kepastian,” ujar Danny.
Danny kemudian mengaku dia dan keluarga akan istirahat dahulu setelah pengunduran diri dari NasDem. Namun dia menyebut tetap akan melihat partai yang cocok dengannya.
“Semua anak istri mundur sebagai bacaleg karena alasan keluarga tadi. Saya kira kita istirahat dulu, sambil kita melihat kondisi, melihat partai mana yang dekat dengan rakyat, mana partai yang cocok dengan kemistri, saya kan ini orang baru di politik saya harus banyak belajar,” ucapnya. (*)
