IDEAtimes.id, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Danny Pomanto menjadi pembeda di Pemilihan Gubernur Sulsel 2024.
Pasalnya dari sejumlah nama yang disebut akan maju bertarung, hanya Danny Pomanto yang bertahan hingga hari ini.
Bahkan Danny Pomanto bisa dianggap mengalahkan sejumlah ketua partai di Sulsel setelah mendapatkan rekomendasi PKB.
Seperti Ketua NasDem Sulsel Rusdi Masse (RMS) Ketua Gerindra Andi Iwan Aras (AIA) dan Ketua Golkar Taufan Pawe.
Mereka ini merupakan ketua partai dengan capaian kursi di Pilgub 2024 seperti Golkar (14), Gerindra (13) dan NasDem (17).
Meski demikian, NasDem tidak lari kosong, partai besutan Surya Paloh itu mengusung istri RMS sebagai 02 Andi Sudirman.
Menanggapi fenomena ini, pengamat politik Dedi Alamsyah mengatakan, hampir rata-rata ketua partai saat ini diatur oleh pimpinan nasional.
Sehingga ia menilai Danny Pomanto sebagai politisi lihai dan mampu memanfaatkan kondisi itu.
“Ya susah karena rata-rata pimpinan partai itu terlalu diatur oleh pimpinan partai nasional dan di sinilah Dani pomanto lihai memanfaatkan posisi dia sebagai politisi padahal bukan pimpinan partai.” ungkap Dedi, Jumat, (02/8)
“Saya melihat ketika Dani pasangan dengan Azhar Azhar yang dari kalangan Aswaja Nahdlatul Ulama (PKB) itu bisa mengimbangi dari kubu Sudirman Sulaiman dimana saya dengar-dengar dia dianggap beraliran Islam keras atau Islam kiri entah benar atau tidak tapi isunya begitu.” jelas dia.
Dedi menganggap, ketua hingga partai politik di Sulsel cenderung tersandera oleh kepentingan Nasional.
Dia mencontohkan, partai A tidak mengusung calon A namun akan diminta usung calon B.
“Saya melihatnya seperti itu ya walau pun juga ada misalkan tekanan atau sandera atau pun tekanan sosial politik.” tegas dia.
Ia pun menganggap keberanian Danny maju di Pilgub Sulsel seakan bisa “mempecundangi” para ketua partai di Sulsel.
Anehnya lagi ujar Dedi, partai pemenang di Sulsel justru mendorong calon non kader parpol.
“Yah gambarannya begitu bisa dibilang Danny “pecundangi” para ketua partai. Buktinya hanya dia yang melawan bersama Ketua PKB Sulsel yang hanya punya 8 kursi.” tuturnya.
“Kemana yang lain, gak berani atau bagaimana, jadi gak heran kalau Danny bisa lebih hebat dari mereka. Masa partai mereka mengusung calon non kader, sedangkan ada mereka yang hebat.” tandas dia. (*)
