IDEAtimes.id, Makassar;- BPBD Luwu Utara baru-baru ini merilis daftar relawan yang telah membantu penanganan banjir bandang.
Dalam rilisan tersebut, daftar relawan/organisasi yang turut membantu korban banjir bandang yang terjadi senin, 13/7/2020 berjumlah kurang lebih 100 organisasi/Relawan.
Namun, rilis tersebut dituding dapat menimbulkan masalah karena dianggap masih banyak relawan/organisasi yang belum terdaftar dalam rilis yang keluar, Minggu, 2/8/2020.
Hal ini dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Kerukunan Keluarga Luwu (KKL) Raya Dr. Talib Mustafa.
“Bisa menimbulkan masalah serius ini (rilisan BPBD). Banyak institusi, relawan dan lembaga yang belum terdaftar.” Ungkap Dr. Talib kepada ideatimes.id, Senin, 3/8/2020.
Memang, kata Mantan Ketum PP IPMIL ini, daftar seperti itu tidak lah penting.
“Tetapi, jika sudah di publikasi maka masalahnya menjadi lain.” Tegas Dosen Pascasarjana Universitas Terbuka ini.
Menurut Putra Asli Masamba ini, daftar yang dibuat akan menyasar pada persoalan akuntabilitas banyak pihak, terutama yang sudah datang ke Luwu Utara.
Mereka memberi dukungan, membantu para korban bencana tapi secara administratif justru terabaikan.
“Daftar yang terpublis dari BPBD Luwu Utara ini dapat menciptakan fitnah bagi para donatur yang telah berpartisipasi melalui lembaga, institusi, karena bisa menimbulkan sak wasangka jika partisipasi mereka tidak sampai ke sasaran.” Jelasnya.
Karena itu, Manajer Asosiasi Pemerintah Kota Wilayah 6 Sumapapua ini menyarankan kepada BPBD agar meminta maaf kepada pihak yang sudah bekerja.
“Juga menyempurnakan daftar relawan yang dibuat secara super cermat, jangan ketengan. Dan menarik daftar tersebut dari publikasi karena cacat administrasi.” Tandasnya.(You/Fadil)
