IDEAtimes.id, MAKASSAR – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Makassar mengganti sejumlah pengurus inti karena mengundurkan diri hingga meninggal dunia
Pergantian sejumlah pengurus ditetapkan dalam rapat pleno diperluas DPD II Golkar Makassar yang dihadiri pengurus DPD I dan ratusan kader di kantor Golkar Makassar, Jalan Lasinrang, Rabu (17/9/2025) malam.
Ketua DPD II Partai Golkar Makassar Munafri Arifuddin alias Appi mengatakan, pergantian pengurus juga menyentuh sejumlah ketua atau pimpinan kecamatan.
“Tadi kita penyerahan SK (surat keputusan) kepada beberapa ketua-ketua kecamatan dan proses pergantian di kepengurusan Golkar Kota Makassar karena mengundurkan diri dan meninggal dunia,” kata Appi di kantor Golkar Makassar.
Appi menyebut salah satu pengurus Golkar Makassar yang mengundurkan diri adalah Bendahara Andi Ryan Adrianto.
Andi Ryan mundur dari jabatan Bendahara Golkar Makassar karena lulus sebagai dewan pengawas BUMD Makassar.
“Tadi itu kan yang mengundurkan diri ada bendahara, lalu ada beberapa wakil ketua, ada wakil sekretaris, ada beberapa pimpinan kecamatan,” kata Appi.
“Ada yang meninggal dunia, ada yang lulus jadi direksi di badan usaha milik daerah,” imbuh Appi, menjelaskan alasan undur diri sejumlah pengurus Golkar Makassar.
Di level kecamatan, Golkar Makassar memutuskan mengganti 7 pimpinan kecamatan dengan status pelaksana tugas.
Untuk itu, Appi meminta kepada pelaksana tugas atau pengurus baru Golkar Makassar mulai bergerak menjalankan program kerja.
Khusus pimpinan kecamatan, Appi mendorong agar segera digelar konsolidasi penguatan ke tingkat akar rumput demi target politik 2029.
“Jangan menyianyiakan waktu untuk konsolidasi khususnya teman-teman di kecamatan. Ini sudah harus punya program yang sudah jalan. Artinya tidak menunggu waktu, tapi kita punya inisiatif,” tandas Wali Kota Makassar tersebut.
Sementara itu, Ketua Bappilu DPD I Golkar Sulsel La Kama Wiyaka yang hadir dalam rapat pleno tersebut menegaskan bahwa pergantian pengurus merupakan hal lumrah bagi partai beringin.
La Kama Wiyaka menyebut, resktrukturasi menunjukkan Golkar Makassar terus mengonsolidasikan pengurus.
“Tidak ada masalah karena kita di Golkar itu konsolidasi itu tidak pernah berhenti. Begitu ada jabatan kosong kita langsung isi,” kata La Kama. (*)
