IDEAtimes.id, Palopo;- Ditengah pandemi virus corona atau covid-19, seluruh kampus dan sekolah kini diliburkan.
Meski diliburkan, namun mahasiswa tetap diwajibkan mengikuti perkuliahan secara online.
Hal tersebut mendapat kritikan dari salah satu Aktivis Pemuda Kota Palopo Isnul Ar Rida.
Isnul mengatakan jika kuliah online menjadi salah satu hal kurang efektif dilakukan oleh kampus-kampus bahkan menjadi beban untuk mahasiswa.
“Kuliah online ini kurang efektif, bahkan bisa menjadi beban untuk mahasiswa yang akses internet dikampungnya tidak ada, ini mengharuskan mereka harus tinggal didaerah tempatnya kuliah.”Kata Isnul dalam rilis yang diterima redaksi, Kamis, 9/4/2020.
“Bahkan Perguruan tinggi tidak pernah berpikir tentang efektifitas pembelajaran, apa lagi di Kota Palopo, semua perguruan tinggi seperti latah melakukan kuliah online tanpa memikirkan kondisi mahasiswa.” Tambahnya.
Menurutnya, ada beberapa kejadian yang dialami mahasiswa rantau di Kota Palopo saat ini yang sangat tidak relevan dengan perkuliahan online.
“Ada kejadian di kota Palopo, sejumlah mahasiswa papua, dua hari tidak makan, tertahan di palopo karena kuliah online dan kehabisan makanan.”Tegas mantan Aktivis HMI Palopo ini.
Bahkan, kata Isnul, tidak menutup kemungkinan jangankan mahasiswa asal papua, mahasiswa asal Bastem atau latimojong yang dekat dengan kita, akses internet disana belum memadai.
“Itu artinya mahasiswa tersebut akan tinggal palopo.”Imbuhnya.
Isnul pula meminta agar aptisi dan perguruan tinggi, pemda asal mahasiswa serta pemerintah kota palopo memperhatikan Mahasiswa jika diharuskan kembali kuliah online.
“Tapi, ada baiknya kuliah online itu disetop sampai kondisi benar-benar kondusif atau bebas corona.”Tandasnya.
“Alangkah lebih baik lagi kalau Pemda menjemput mahasiswanya seperti misalnya mahasiswa Papua, Luwu Utara ada yang lainnya.”Tutup Isnul.(*)