IDEAtimes.id, Makassar;- Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, mengaku sangat bersyukur sudah bisa Salat Jumat berjamaah di masjid.
“Saya hari ini sangat bersyukur aktivitas beribadah sudah dimulai. Sebagai umat Islam, umat yang beragama, tidak ada yang terjadi tanpa kehendak Allah. Oleh karena itu, dengan aktif kembali melakukan ibadah di masjid, tentu doa kita mudah-mudahan diijabah oleh Allah SWT supaya bisa mengangkat virus ini dari muka bumi Indonesia bahkan dunia,” ungkap Nurdin Abdullah usia Salat Jumat berjamaah, di Masjid Al-Markaz, Jumat, 5 Juni 2020.
Ia juga menyampaikan rasa syukur karena kurva angka reproduksi (Rt) di Sulsel cenderung menurun.
“Sekali lagi saya hari ini bisa kembali ikut Salat Jumat berjamaah di Masjid Al-Markaz ini. Insyaallah kurva kita sudah mulai menurun, curva kita terus melandai dan kami sangat bersyukur,” ujarnya.
Menurut dia, selama Bulan Suci Ramadhan sudah dilewati tanpa salat tarawih berjamaah di masjid. Dirinya mengaku sangat bersedih karena menjalankan ibadah puasa dengan serba terbatas dan mengikuti protokol kesehatan.
“Masuk di Bulan Suci Ramadhan kemarin kita tentu sangat bersedih sekali, tidak bisa melakukan Salat tarawih bersama-sama. Saya kira ini bukan suatu hal yang mudah, tetapi ini betul-betul bencana nasional non alam, yang tentu kita harus menyelamatkan jiwa kita semua dari Covid-19 ini, yang kita ketahui virus ini cukup berbahaya,” urainya.
Ia menjelaskan, kenapa Covid-19 ini dianggap berbahaya, karena vaksinnya belum ditemukan. Kita belum menemukan obatnya, sehingga kita diminta untuk menjalankan aktivitas kita dengan melindungi diri.
“Saya kira anjuran pemerintah sesuai protokoler WHO menggunakan masker, karena masker ini penting. Karena penularan melalui mulut, hidung dan mata. Sumbernya dari droplet orang bersin dan batuk. Nah kalau kita tidak melindungi diri, itu paling mudah terjangkit,” pungkasnya. (*)