IDEAtimes.id, MAKASSAR – Menteri Pertanian Amran Sulaiman ternyata pernah mengalami miskin ekstrem semasa hidupnya.
Hal itu disampaikan Mentan Amran saat meluncurkan 100 kuota beasiswa dengan total nilai Rp2 Miliar.
Peluncuran beasiswa itu berlangsung di Gedung AAS Building, jalan Urip Sumoharjo, kota Makassar, Senin, (21/7) pagi.
Kata Amran, beasiswa yang diluncurkan tersebut bersumber dari dana pribadinya.
“Saya dulu miskin ekstrem dan pernah jadi pemecah batu gunung. Hari ini kita berbagi Rp2 miliar untuk membiaya kuliah 100 mahasiswa yatim piatu dan fakir miskin. (Beasiswa) Ini untuk kemanusiaan,” kata Mentan AAS di Makassar dikutip dari Kabarika.id
Amran Sulaiman mengatakan, 100 mahasiswa calon penerima beasiswa itu nantinya jadi mahasiswa binaan AAS Foundation.
“AAS Foundation dan IKA UNHAS siap membina terus sampai sarjana. Kita arahkan seusai minatnya, apakah mau jadi pengusaha, mau jadi pengacara, mau bertani, mau jadi akuntan, apa saja minatnya boleh,” ujar Amran Sulaiman.
“Kalau sudah lulus, ingin cari kerja, kami siapkan karpet merah belajar bisnis di Tiran Group. Tapi kalau ada perusahaan yang lebih baik didapatkan, itu lebih baik, tapi kalau belum dapat, kami siap terima di Tiran Grup,” ujar Amran Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS)
100 kuota calon penerima beasiswa itu kata Amran, kemudian akan diseleksi oleh tim panitia seleksi terdiri dari tim AAS Foundation, IKA UNHAS, dan Tim Pakar.
Ia melanjutkan, 100 mahasiswa penerima beasiswa itu akan diberi pendampingan oleh AAS Foundation dan IKA UNHAS.
“Kalau mahasiswanya berprestasi, maka kita siapkan bonus beasiswa tambahan. Yang jelas kita beri training dan pelatihan supaya IPK tinggi, kalau IPK-nya turun, kita bina dan beri pendampingan,” ujar Amran Sulaiman. (*)