IDEAtimes.id, LUWU UTARA – Isu adanya calon bupati di Luwu Utara yang diduga menerima uang untuk maju bertarung terus jadi perbincangan.
Isu tersebut kemudian menyeret tiga nama yaitu Arsyad Kasmar (Cabup), Muhammad Fauzi (Cabup) dan Indah Putri Indriani (Bupati saat ini).
Beberapa hari ini isu itu terus mencuat diberbagai platform sosial media seperti WhatsApp dan Facebook.
Nama Fauzi dan Indah yang juga merupakan suami istri diseret dalam dugaan kasus isu Calon “bayaran” di Pilkada Luwu Utara.
Menanggapi itu, Arysad Kasmar melalui video singkatnya menegaskan jika ia tak pernah menerima uang untuk maju di Pilkada.
Bahkan dirinya mengaku tidak pernah bertemu dengan Indah Putri Indriani dan Muhammad Fauzi.
”Saya tak pernah menerima uang baik dari Muhammad Fauzi maupun ibu Indah. Bertemu dengan mereka pun baik di Makassar atau Jakarta saya tidak pernah,” ungkap Arsyad dalam keterangannya, Sabtu, (07/9).
Arsyad mengungkapkan, selain isu uang Rp 3 miliar yang diduga diberikan pada tahun 2024, ia juga disebut menerima dana dari Muhammad Fauzi dana Rp 15 miliar untuk maju sebagai calon bupati Luwu Utara pada 2020 lalu.
”Saya maju untuk keempat kalinya dan tidak ada intervensi dari mana-mana (apalagi soal menerima uang).” tegas dia.
“Saya maju karena terpanggil untuk membangun kampung halaman, Luwu Utara,” kata Ketua Umum BPP KKLR ini.
Demi menepis isu tersebut, Arsyad menyiapkan sayembara bagi warga Luwu Utara apabila mampu membuktikan dirinya menerima dana seperti yang dituduhkan selama ini.
”Saya siapkan sayembara Rp 3 miliar jika mampu membuktikan saya menerima dana Rp 3 miliar baik dari Fauzi maupun Indah,” kuncinya. (*)