IDEAtimes.id, LUWU UTARA – Masyarakat Luwu Utara dihebohkan dengan pembagian beras Bulog yang ditempeli stiker salah satu pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati.
Stiker paslon yang tertempel ialah pasangan Muhammad Fauzi – Adjie Saputra nomor urut 4.
Beras tersebut kemudian terbagi di kalangan masyarakat Luwu Utara.
Fauzi sendiri merupakan suami dari Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, sementara Adjie anak mantan Bupati Luwu Utara Arifin Junaedi.
Salah satu pemuda Luwu Utara Reski Halim menyoroti dugaan adanya kampanye terselubung tersebut.
Reski mengatakan, Bawaslu Luwu Utara harus jeli dan lebih giat melakukan pengawasan di lapangan.
“Kalau itu benar maka kinerja Bawaslu dipertanyakan. Sehingga kita minta agar Bawaslu bisa bekerja lebih giat di lapangan.” Ungkapnya, Senin, (14/10).
Reski menuturkan, distribusi beras milik Bulog merupakan perusahaan negara (BUMN) terjadi secara masif di masyarakat diduga dilakukan oleh pasangan calon bupati – wakil bupati nomor urut 4 Muhammad Fauzi–Adji Saputra.
Menurut Reski, diduga beras itu merupakan bantuan sosial (bansos) yang berasal dari pemerintah pusat dan dimanfaatkan salah satu paslon.
“Penyaluran beras bulog berstiker pasangan calon no urut 4 diduga banyak beredar masif dan terstruktur di Malangke dan Baebunta, Sukamaju, Bone-Bone dan beberapa kecamatan lainnya.” tegasnya.
“Ini merusak proses demokrasi, menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan paslon, kami meminta Bawaslu segera melakukan proses tindakan dan mengusut, memanggil Paslon nomor urut 4,” ujar Reski.
Sementara itu, komisioner Bawaslu Luwu Utara Muhajirin Daud mengungkapkan, pihaknya telah meminta seluruh Panwaslu untuk melakukan pengawasan.
“Belum ada laporan (soal beras pakai stiker) tapi saya sudah instruksikan kepada seluruh Panwaslu kecamatan untuk melakukan penelusuran, terkait hal tersebut.” katanya, Senin, (14/10) via WhatsApp.
Namun ia mengatakan jika laporan terkait adanya pembagian beras di lapangan itu benar.
“Untuk sementara laporan dari anggota di kecamatan memang ada pembagian beras tapi tidak ada yang ditemukan ada tertempel stiker salah satu paslon.” tandas dia. (*)