IDEAtimes.id, LUWU TIMUR – Calon Bupati Budiman ikut mendampingi saat kunjungan Andi Sudirman Sulaiman di Malili, Luwu Timur, Kamis, (24/10) kemarin.
Padahal, Budiman berstatus Ketua PDIP Luwu Timur, di mana partainya mengusung pasangan Danny Pomanto – Azhar Arsyad, bukan Andi Sudirman.
Budiman seakan memberi sinyal jika ia bersama pasangannya Akbar Fahri Leluasa lebih mendukung pasangan bertagline Andalan Hati itu ketimbang Danny – Azhar.
Memang, paslon Budiman – Akbar selain didukung PDIP, juga ada Golkar dan Gerindra sebagai parpol pengusung Andalan Hati.
PDIP merupakan partai pemenang Pileg 2024 di Luwu Timur dengan meraih 11 kursi DPRD Luwu Timur.
Sementara pasangan DIA diusung PDIP, PPP dan PKB.
Apakah Budiman Tidak dukung Danny – Azhar ?
Wakil ketua bidang pemenangan pemilu PDIP Lutim AM Zulkarnain mengatakan, hal yang dilakukan Budiman merupakan sesuatu yang wajar.
Kata Zulkarnain, keduanya baik Budiman dan Andi Sudirman memiliki hubungan yang baik.
“Itu wajar saja, beliau berdua punya hubungan kerja, Andi Sudirman Sulaiman pernah gubernur dan Budiman sebagai Bupati yang lagi cuti, tentu punya hubungan yang dekat sebagai.” ungkap Zulkarnain, Jumat, (25/10).
“Apalagi beliau adalah kandidat calon bupati, dan di dukung oleh beberapa partai juga. Begitu juga dengan Pilgub, semua kandidat di dukung oleh beberapa partai. Untuk mengatur ritme antara pilbup dan pilgub, tentu beliau ada strateginya.” katanya.
Soal kerja – kerja untuk Cagub – Cawagub usungan PDIP, Zulkarnain menegaskan pihaknya mempunyai strategi khusus untuk bekerja.
“Antara pilbup di mana ketua kami adalah salah satu kandidat dan di lain sisi ada pilgub, kami di PDIP Kabupaten Luwu Timur tentu sudah menakar energi untuk melewatinya.” tegasnya.
“Dan PDIP punya strategi yang mantap untuk memenangkan pilbup dan pilgub.” tandas dia.
Tanggapan Pengamat
CEO Duta Politika Indonesia (DPI) Dedi Alamsyah mengungkapkan, Budiman harusnya menjadi politisi yang bisa menjaga komitmen.
Karena, dengan sikapnya yang seperti itu, tentu bisa mempengaruhi gaya kepemimpinannya jika kembali terpilih.
“Harusnya komitmen bahwa saya ini ketua partai PDIP, dan ada calon usungan partainya di Pilgub harus tegak lurus. Artinya kalau gak suka sama calonnya yah tidak usah nampakkan ke publik.” kata Dedi saat dihubungi, Sabtu, (26/10).
“Kalau modelnya begitu bisa jadi masyarakat beranggapan bahwa dia tidak komitmen atas apa yang diamanahkan sebagai ketua partai.” tandasnya.
Sementara itu, Budiman yang dihubungi soal dukungan di Pilgub Sulsel belum memberi respons. (*)