IDEAtimes.id, MAKASSAR – Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Masse atau RMS diminta lebih fokus sebagai anggota DPR RI komisi III.
Permintaan itu dilayangkan oleh mantan Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pahmuddin Kolik, Jumat, (01/11).
Pahmuddin mengatakan, pernyataan RMS dalam orasi politiknya di Pinrang telah membuat gaduh Sulawesi Selatan.
“Kalau tidak bisa menciptakan kedamaian yah minimal jangan buat kegaduhan. Silahkan pak RMS fokus di DPR saja. Jangan buat gaduh di Sulsel apalagi jelang Pilkada.” ungkap Pahmuddin.
Dia mengatakan, RMS seharusnya fokus memberi sumbangsi terhadap Daerah Pemilihan (Dapil) tempat ia terpilih.
“Dapil 3 itu bukan cuma dua kabupaten tapi ada sembilan. Silahkan fokus urusi itu. Jalankan tanggungjawabnya dengan baik sebagai anggota DPR.” tegasnya.
Lebih jauh, mantan ketua umum Badko HMI Sulselbar itu menilai pernyataan RMS soal Cawagub Azhar memantik ketersinggungan warga NU serta ormas lainnya.
“Kalau banyak yang mengecam baik dari NU atau ormas lain yah wajar saja, kan ini sudah menyerang secara personal. Ada tendensius yang sepertinya ingin disampaikan. Harusnya dia (RMS) minta maaf. Jangan justru buat gaduh.” ucapnya.
Apalagi beber Pahmuddin, dia diduga terlibat dalam beberapa kasus hukum yang menyeret namanya dalam persidangan.
“Fokus saja lah di DPR. Kan dia (RMS) juga tidak bersih – bersih amat. Ada beberapa dugaan kasus hukum yang menyeret namanya.” tegas dia.
“Kita tantang saja coba di Komisi III dia berteriak soal penyelesaian kasus hukum, penuntasan kasus korupsi, jangan jauh – jauh koar urus pribadi orang tapi dia tidak urusi yang lain.” tandas mantan Presiden Mahasiswa UIN Alauddin Makassar itu.
RMS sendiri dikecam oleh berbagai pihak lantaran orasi politiknya dianggap menyinggung pribadi calon wakil gubernur Sulsel Azhar Arsyad.
Orasi itu disampaikan RMS saat berkampanye bersama cawagub nomor 2 Fatmawati Rusdi di Kabupaten Pinrang, Kamis, (31/10).
Dalam orasinya, mantan Bupati Sidrap itu mengatakan jika Azhar Arsyad tidak memiliki kerja nyata dan jejak politik di Pinrang.
“Lawan kita yang mengaku orang Pinrang bahkan tidak berhasil duduk sebagai anggota legislatif. Masyarakat sudah tahu mana yang bisa diandalkan untuk membawa kesejahteraan.” ucap RMS. (*)