IDEAtimes.id, MAKASSAR – Kecaman terhadap Rusdi Masse pasca menyampaikan pernyataannya soal Cawagub Sulsel Azhar Arsyad terus berdatangan.
Ketua DPW NasDem Sulsel itu dikecam berbagai kalangan aktivis lintas organisasi mulai dari HMI, PMII hingga keluarga besar NU.
Pernyataan anggota DPR RI Dapil 3 Sulsel itu disebut merendahkan Ketua PKB Sulsel yang juga Cawagub Azhar Arsyad.
Kecaman pertama datang dari aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulselbar Awi.
Awi yang juga Wakil Bendahara Badko HMI Sulselbar itu mengatakan, pernyataan RMS tidak semestinya dilontarkan ke publik.
Apalagi, dalam suasana Pilkada di mana semua pihak menginginkan berjalan dengan lancar, aman dan damai.
“Kalau saya melihat RMS ini seolah – olah mau provokasi atau memancing keributan dengan melontarkan pernyataan seperti itu.” ungkap Awi, Jumat, (01/11/2024.
“Harusnya RMS bisa lebih menjaga kata – katanya saat berorasi atau menyampaikan dukungan meski pun itu di hadapan pendukungnya sendiri.” katanya.
Senada itu, kecaman serta kekecewaan terhadap politisi NasDem itu juga terlontar dari mantan ketua PMII Makassar Ashari Bahar.
Chiko sapaan akrab Azhari Bahar mengatakan, dulu dirinya ikut membantu RMS di perhelatan politik Dapil 3 Sulsel.
Saat itu kata Chiko, dirinya banyak berinteraksi dengan anggota Komisi III DPR RI itu.
“Sejak tahun 2019 saya terlibat membantu RMS duduk di kursi DPR RI Dapil Sulsel 3 untuk wilayaj kerja Kabupaten Pinrang khususnya Kecamatan Tiroamg, Paleteang dan Patampanua.” ungka Chiko, Jumat, (01/11).
“Waktu itu saya menggerakkan anak muda ikut membantu pemenangannya.” tambahnya.
Akan tetapi, sikap politik yang ditunjukkan dalam orasinya kemarin kata Chiko tidak lagi menunjukkan yang santun.
“Kalau kecewa pasti, harusnya tidak usah ada bahasa begitu. Tidak lagi memunculkan soal politik santun.” tegasnya.
Chiko pun mengaku menyesal dan memutuskan mengambil sikap mengalihkan dukungan kepada Azhar Arsyad di Pilgub Sulsel.
“Sikap saya sudah tegas dan ada beberapa teman ikut juga keluar dari tim anak muda RMS dan focus membantu Azhar Arsyad sebagai calon wakil Gubernur.” tandasnya.
Bahkan, alumni HMI Pahmuddin Kolik turut bereaksi atas apa yang disampaikan oleh mantan Bupati Sidrap dua periode itu.
Pahmuddin meminta suami dari cawagub Sulsel nomor urut 2 itu agar fokus di DPR RI.
“Kalau tidak bisa menciptakan kedamaian yah minimal jangan buat kegaduhan. Silahkan pak RMS fokus di DPR saja. Jangan buat gaduh di Sulsel apalagi jelang Pilkada.” ungkap Pahmuddin.
Dia mengatakan, RMS seharusnya fokus memberi sumbangsi terhadap Daerah Pemilihannya (Dapil) ia terpilih.
“Dapil 3 itu bukan cuma dua kabupaten tapi ada sembilan. Silahkan fokus urusi itu. Jalankan tanggungjawabnya dengan baik sebagai anggota DPR.” tegasnya.
Terbaru, kecaman kepada Rusdi Masse datang dari kaum Nahdliyin atau kader organisasi yang terafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU) yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Mereka bersatu tak menerima kader tulen NU itu direndahkan.
Ketua Majelis Pembina Daerah (Mabinda) Kopri PMII Sulsel, Nasra Hasse mengatakan, Rusdi Masse selaku ketua partai sekaligus anggota DPR RI, tidak selayaknya merendahkan pribadi Azhar Arsyad.
“Pernyataan RMS (Rusdi Masse) sungguh tidak memenuhi tata krama politik. Azhar Arsyad menjadi anggota legislatif 2019-2024 sebagian besar programnya masuk di Pinrang,” kata Nasra Hasse dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/11/2024).
Nasra Hasse justru mempertanyakan sumbangsih Rusdi Masse kepada masyarakat Pinrang. Khususnya terkait dengan kesejahteraan masyarakat di desa seperti petani.
“RMS kontribusi apa saja yang sudah di bawa ke Pinrang?” katanya.
Terpisah, Wakil Ketua Bidang Media DPW Nasdem Sulsel Mustaqim Musma mengatakan, Rusdi Masse tidak bermaksud menyinggung siapapun.
Ia menyebutkan, pernyataan suami Fatmawati Rusdi itu sebagai gaya komunikasi politik.
“Gaya bahasa itu sebagai salah bentuk komunikasi politik, Pak RMS adalah seorang politisi,” kata Mustaqim, Jumat (1/11/2024).
“Tidak ada unsur atau niatan ingin merendahkan atau lainnya. Ini murni bahasa politik dengan mengungkap realitas atau fakta politik hasil pemilu kemarin,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, RMS menyampaikan orasi politiknya yang dianggap menyinggung pribadi calon wakil gubernur Sulsel Azhar Arsyad.
Orasi itu disampaikan RMS saat berkampanye bersama cawagub nomor 2 Fatmawati Rusdi di Kabupaten Pinrang, Kamis, (31/10).
Dalam orasinya, RMS mengatakan jika Azhar Arsyad tidak memiliki kerja nyata dan jejak politik di Pinrang.
“Lawan kita yang mengaku orang Pinrang bahkan tidak berhasil duduk sebagai anggota legislatif. Masyarakat sudah tahu mana yang bisa diandalkan untuk membawa kesejahteraan.” ucap RMS. (*)