IDEAtimes.id, MAKASSAR – Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengumumkan susunan kepengurusan Partai Golkar 2024 – 2029.
Pengumuman itu dilakukan Bahlil didampingi Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji, Kamis, (07/11) di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Pusat.
Dikepengurusan Bahlil, Ada sembilan wakil ketua umum yang diisi nama – nama lama.
Seperti Ahmad Doli Kurnia, Waketum Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera, Bambang Soesatyo Wakil Ketua Umum Antarlembaga.
Kemudian Idrus Marham Wakil Ketua Umum Kebijakan Publik, Meutya Hafid Wakil Ketua Umum Fungsi Elektoral 2.
Idrus Marham sendiri merupakan mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar.
Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos).
Berbeda dengan Idrus Marham, nama anggota DPR RI Fraksi Golkar Nurdin Halid tak masuk dalam struktur DPP.
Padahal, Nurdin Halid merupakan Wakil Ketua Umum saat Airlangga Hartarto menjabat sebagai ketua umum.
Bahkan politisi asal Sulsel itu sering mewakili DPP Partai Golkar diberbagai diskusi yang diadakan Tv swasta nasional.
Selain itu, dalam posisi lain pun seperti Wakil Sekretaris, Wakil Bendahara hingga Ketua Bidang NH akronim Nurdin Halid tak dimasukkan oleh DPP Partai Golkar.
NH pun senasib dengan Anggota DPR RI fraksi NasDem Rusdi Masse atau RMS.
RMS yang merupakan Ketua DPW NasDem Sulsel juga tak dipakai lagi di DPP Partai NasDem periode 2024 – 2029.
Padahal, RMS dulunya NasDem menjabat sebagai Ketua DPP Partai NasDem bidang organisasi.
Pasca pelantikan beberapa bulan lalu, nama anggota DPR RI Komisi III itu justru tidak ada dalam struktur yang dipimpin Surya Paloh itu.
Dalam sambutannya Surya mengatakan, susunan Pengurus Partai NaDem 2024-2029 berisi kombinasi wajah lama dan baru yang diharapkan bisa memberikan hasil yang lebih optimal.
“Ini memadukan mengkombinasikan yang akhirnya akan memiliki kemampuan sinergisitas dengan output yang jauh lebih kuat,” kata Surya. (*)