Mengenal Fhail Firmansyah, Mantan Aktivis yang Main di Film Solata’ Bareng Rendy Kjaernett dan Rachel Natasya

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Salah satu film layar lebar yang mengangkat budaya di Sulawesi Selatan akan tayang di seluruh Bioskop Indonesia pada 6 November 2025 mendatang.

Film berjudul Solata’ ini dibintangi aktris nasional yaitu Rendy Kjaernett dan Rachel Natasya Eks JKT 48.

Syuting di Ollon, Tana Toraja, film ini mengangkat kisah seorang pria bernama Angkasa mengalami keputusasaan untuk bertahan hidup di Jakarta.

Di mana, Angkasa yang diperankan oleh Rendy Kjaernett harus kehilangan pekerjaan dan Ibunya yang meninggal.

Dia pun memutuskan untuk melarikan diri ke Tana Toraja dengan menjadi relawan guru di Ollon.

Menariknya, di Film ini melibatkan salah seorang mantan aktivis mahasiswa di kota Makassar Fhail Firmansyah.

Pria kelahiran 1991 silam dan juga merupakan alumni Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI) itu dipercaya sebagai salah satu pemeran di film tersebut.

Fhail berperan sebagai Abun Tanduk, anak dari pemilik kampung tempat Rendy Kjaernett akan melanjutkan hidupnya setelah tiba di Tana Toraja.

Ini bukan film pertama pria kelahiran Kabupaten Luwu tersebut, tercatat sudah dua film yang dibintangi Fhail Firmansyah.

Pertama Silariang (Cinta yang Tak Direstui) dan yang kedua Tusuk Jelangkung di Lubang Buaya.

Semasa masih aktif di dunia kampus, Fhail merupakan seorang aktivis yang kerap turun ke jalan serta aktif diberbagai organisasi.

Sehingga, dirinya tak pernah menyangka akan bisa masuk dunia hiburan setelah menyelesaikan perkuliahannya.

“Sebenarnya saya tidak sangka mau bisa seperti ini, karena awalnya waktu kuliah saya aktif di organisasi, suka ikut demonstrasi, jadi tidak ada pikiran mau masuk ke dunia ini.” ungkap Fhail saat ditemui, Kamis, (23/10).

“Film pertama saya itu Silariang, awalnya saya cuma kru tapi setelah dicari pemeran untuk warga kampung, eh saya malah ditarik masuk.” ucapnya sambil tertawa.

Namun dia bersyukur bisa mengenal dunia perfilman Indonesia meski pun masih tingkat lokal.

“Alhamdulillah suatu kesyukurannya karena bisa terlibat. Semoga ke depan makin bagus lagi. Bisa terlibat di project lain,” tutup pria yang juga aktif di organisasi SOKSI itu. (*)