IDEAtimes.id, MAKASSAR – Pengacara perempuan Ida Hamidah berharap Kapolda Sulawesi Selatan yang baru, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, dapat membawa perubahan nyata dalam tubuh kepolisian, terutama dalam hal penegakan hukum yang adil dan transparan.
Harapan itu disampaikan Ida menyusul kekecewaannya terhadap penanganan salah satu kasus yang sedang ia tangani, yang diduga melibatkan seorang oknum anggota Polri.
Ia menilai proses hukum terhadap kasus tersebut berjalan lamban dan belum menunjukkan perkembangan yang berarti meskipun telah dilaporkan secara resmi.
“Kasus yang saya tangani ini sudah cukup lama berjalan, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Yang menjadi persoalan adalah karena terlapornya merupakan oknum anggota polisi. Seolah ada perbedaan perlakuan ketika pelaku berasal dari institusi itu sendiri,” ujar Ida di Makassar, Kamis (6/11/2025).
Ida menegaskan, hukum seharusnya tidak hanya tajam ke bawah tetapi juga tajam ke atas.
“Harapan saya, Kapolda baru benar-benar bisa menjalankan arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto, bahwa hukum harus berlaku untuk semua orang tanpa pengecualian. Jangan sampai masyarakat kecil mudah diproses, sementara kalau pelakunya aparat justru dilindungi,” katanya.
Menurut Ida, kondisi semacam ini telah menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.
Ia menilai, momentum pergantian Kapolda Sulsel harus menjadi titik balik dalam memperbaiki citra kepolisian di mata publik.
“Kapolda baru harus bisa menunjukkan bahwa Polri bukan lembaga yang kebal hukum. Saya yakin Irjen Djuhandhani mampu menegakkan disiplin internal dan memulihkan kembali kepercayaan masyarakat,” tutur Ida.
Lebih lanjut, Ida menegaskan dirinya akan terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas sebagai bentuk komitmen terhadap penegakan keadilan.
“Kami akan terus mendesak agar proses hukum berjalan sebagaimana mestinya. Klien saya hanya ingin keadilan, bukan perlakuan istimewa, hanya kesetaraan di depan hukum,” pungkasnya. (*)