Senin, November 10, 2025

Polda Sulsel Periksa Ketua Resopa Terkait Pengadaan Seragam Sekolah Gratis Pemerintahan Appi-Aliyah

Terkait
spot_img

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Ketua Relawan Sulawesi Pejuang Amanah (Resopa), Syarief Boharima, memenuhi panggilan penyidik Subdit III Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Selatan.

Pemeriksaan tersebut dilakukan terkait penyelidikan dugaan penyimpangan dalam program pengadaan seragam sekolah gratis di lingkungan Pemerintah Kota Makassar, Kamis, (30/10).

Pemeriksaan terhadap Syarief dilakukan berdasarkan surat panggilan penyidik Nomor B/7373/X/Res.3.3/2025/Direskrimsus.

Usai menjalani pemeriksaan, Syarief menjelaskan kepada awak media bahwa dirinya dimintai keterangan mengenai tahapan awal pelaksanaan program tersebut.

“Saya dimintai penjelasan terkait proses awal pengadaan seragam sekolah gratis itu,” ujar Syarief Boharima, Jumat, (31/10).

Syarief menjelaskan bahwa pada tahap awal, program pengadaan seragam sekolah gratis sempat melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Usaha Kecil Koperasi (UKK) di setiap kecamatan untuk menjahit seragam bagi siswa.

“UMK dan UKK dikumpulkan dari setiap kecamatan, masing-masing sekitar 50 orang per kecamatan untuk menjahit pakaian sekolah gratis,” terangnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan sosialisasi program dilakukan di 15 kecamatan, dan turut dihadiri pejabat terkait.

“Kegiatan sosialisasi itu juga diikuti oleh Kepala Dinas Pendidikan Andi Bukti secara virtual melalui Zoom,” kata Syarief.

Menurutnya, setelah sosialisasi di kecamatan, kegiatan serupa juga digelar di Hotel Golden Tulip dan Makassar Government Center (MGC) sebagai bagian dari penjelasan teknis kepada pelaku usaha.

“Biaya kegiatan sosialisasi di 15 kecamatan dan beberapa hotel mencapai sekitar Rp6 miliar lebih,” ujarnya.

Syarief menyebut bahwa pada awalnya belum ada informasi terkait mekanisme lelang dalam pengadaan program tersebut.

“Saat sosialisasi, belum disebutkan akan melalui proses lelang. Namun setelah ada pergantian pejabat, pengadaan itu kemudian dimasukkan dalam sistem lelang barang dan jasa Pemkot Makassar,” katanya.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa penyidik menyampaikan adanya uji laboratorium terhadap jenis kain seragam sekolah gratis yang dilakukan di Bandung.

“Dalam kontrak payung disebutkan kain BSW 100 persen katun, tetapi informasi yang kami terima, kain yang diterima siswa berbeda jenis, yaitu kain tissu yang daya tahannya relatif singkat,” jelasnya.

Menurut Syarief, pihaknya juga menerima informasi bahwa seragam tersebut sempat ditarik kembali setelah muncul keluhan dari masyarakat mengenai kualitas kain.

“Informasi yang saya terima, seragam itu sempat ditarik kembali dan sebagian siswa belum menerima,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan bahwa berdasarkan informasi yang beredar, seragam tersebut dipasok dari beberapa toko di Kota Makassar.

“Seragam sekolah gratis itu, informasinya berasal dari Toko Firman dan Toko Firdaus di Makassar,” ujarnya.

Syarief berharap agar proses penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian dapat berjalan transparan dan menyeluruh.

“Saya berharap penyidik memeriksa seluruh pihak yang terkait agar semuanya menjadi jelas, mengingat nilai program ini cukup besar, sekitar Rp11 miliar lebih,” tutupnya. (*)

spot_img
spot_img
Terkini

Lakukan Pelecehan Seksual, Anggota Bawaslu Wajo Dijatuhi Sanksi Pemecatan

IDEAtimes.id, JAKARTA - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjatuhkan sanksi tidak layak menjadi penyelenggara pemilu kepada Anggota Bawaslu Kabupaten...
Terkait
Terkini

Lakukan Pelecehan Seksual, Anggota Bawaslu Wajo Dijatuhi Sanksi Pemecatan

IDEAtimes.id, JAKARTA - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjatuhkan sanksi tidak layak menjadi penyelenggara pemilu kepada Anggota Bawaslu Kabupaten...

Berita Lainnya