IDEAtimes.id, PALOPO – Penanganan aksi secara represif oleh pihak kepolisian di Kota Palopo mendapat tanggapan dari berbagai kalangan termasuk KNPI.
Bagaimana tidak, sedikitnya empat demonstran diduga terkena peluru karet dan terkena pentungan dari kepolisian saat menggelar unras menolak UU Ciptaker.
Ketua KNPI Palopo, Suparni Sampetan menyayangkan tindakan represif tersebut dan meminta Kapolri mengevaluasi kinerja Kapolres palopo.
“Kami mendesak Kapolri dan Kapolda Sulsel agar kiranya Kapolres Palopo di evaluasi dan dicopot dari jabatannya” ungkap Suparni Sampetan, Jumat, (9/10).
Spartan sapaannya, menambahkan, sebenarnya bukan kali ini saja masyarakat dibuat resah oleh pihak kepolisian.
“Selain penanganan Demonstran secara represif, pihak kepolisian juga tidak becus menjaga keamanan masyarakat kota palopo. Sampai hari ini pelaku Begal Penikaman masih berkeliaran. Ditambah lagi Balapan liar tidak mampu di selesaikan” tambah Spartan yang juga dosen di salah satu perguruan tinggi di Palopo.
“Kita juga sudah menghubungi DPP KNPI terkait kejadian ini dan segera ditindak lanjuti.” pungkasnya.
Diketahui, dugaan tindakan represif ini terjadi, Kamis, 8 Oktober saat aksi penolakan UU Cipta Kerja.(**)