IDEAtimes.id, Pangkep;- Kembali kabar buruk menyelimuti Kabupaten Pangkep setelah satu orang warga dinyatakan positif covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan PCR yang diumumkan oleh Tim Gerak Cepat Surveillans Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.
Yang bersangkutan adalah cluster timboro yang merupakan salah satu santri Pesantren Al-Falah Magetan Jawa Timur yang hendak pulang kampung ke Anrong Appaka Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep.
Kondisi pasien saat ini sehat namun hasil pemeriksaan Rapid Diagnostik Testnya positif lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR dan hasilnya tetap positif sehingga langsung dilakukan isolasi oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Propinsi Sulsel di Makassar.
Ini adalah merupakan warning buat kita semua bahwa saat ini banyak penderita covid-19 yang justru tak bergejala atau tidak sakit, sehingga tak menyadari bahwa dirinya menjadi sumber penularan bagi setiap orang lain yang kontak dengannya.
Pada kondisi seperti inilah kita dituntut untuk benar-benar disiplin secara ketat dalam menerapkan fisical dan sosial dystancing sebagai satu-satunya cara memutus mata rantai penularan virus corona yang terus meluas hingga pelosok-pelosok desa.
Olehnya itu kami meminta masyarakat untuk senantiasa mematuhi pedoman-pedoman fisical dystancing yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah melalui surat edaran, himbauan dan lain-lain, demikian juga dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia dan surat edaran Kementerian Agama tentang pelaksanaan ibadah khususnya dibulan suci ramadhan yang menerapkan prinsip-prinsip fisical dystancing ditengah masa pandemi covid-19.
Bekerja, Belajar dan Beribadah dirumah adalah perintah Pemerintah dan Ulama yang harus dimaknai secara positif sebagai upaya untuk melindungi masyarakat agar tidak tertular wabah covid-19, tanpa mengurangi kualitas ibadah kita dibulan suci ramadhan ini. Prinsip kita dalam penanganan wabah adalah lebih baik mencegah daripada mengobati.
Sehingga zona hijau sekalipun harus tetap disiplin dalam menerapkan prinsip fisical dan sosial dystancing, karena hanya inilah satu2nya cara untuk mencegah atau memutus rantai penularan covid-19, apalagi pangkep adalah zona kuning dan berbatasan dengan zona merah sehingga resiko sangat besar terjangkit bila tidak ketat dalam melakukan fisical dan sosial distancing, sehingga bukan hal yang mustahil Pangkep dari zona kuning menjadi zona merah bila kita tidak disiplin menjaga daerah dan diri kita masing-masing untuk kepentingan warga seluruh warga Pangkep.
Covid-19 awalnya bisa saja sebagai kasus import dari daerah lain, namun bila tidak disiplin secara ketat maka akan menjadi transmisi lokal atau penularan dari orang perorang secara lokal dan potensi besar terjadinya penularan melalui transmisi lokal ini adalah pada kondisi dimana orang sering berkumpul dan tidak menggunakan alat pelindung diri seperti masker.
Di bulan ramadhan, potensi orang-orang berkumpul adalah saat menjalankan ibadah shalat tarawih, shalat jumat bahkan shalat rawatib, buka puasa bersama, sahur bersama, tarwih keliling hingga pelaksanaan shalat ied.
Sehingga karena ritual keagamaan ini sangat beresiko terhadap penularan virus corona maka Majelis Ulama Indonesia bersama dengan kementerian agama dan Pemerintah Daerah meminta kita semua untuk melaksanakan ibadah di rumah untuk sebuah kemaslahatan yang lebih besar dalam melindungi jiwa seluruh masyarakat.
Pangkep, 25 April 2020
dr. Annas Ahmad, Sp.B
(Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kab. Pangkep)
