IDEAtimes.id, LUWU UTARA – Pelajar SMA di Luwu Utara AIM (17) babak belur diduga dihajar oknum polisi dari unit Sabhara Polres Luwu Utara.
Lokasi pemukulan terjadi di desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Kamis, 29/11) lalu.
Reski Alim, Keluarga korban mengatakan, adiknya AIM mengaku tak tahu menahu perihal mengapa dia di pukuli setelah ia dan teman-temannya, selesai bermain futsal di Masamba.
Awalnya, kata Reski, sang adik bermain futsal dengan timnya namun terjadi keributan yang menyebabkan perkelahian.
Namun, kata dia, adiknya tidak ikut dalam perkelahian tersebut dan langsung pulang setelah kejadian.
“Waktu itu korban dengan teman-temannya selesai bermain futsal, karena terlalu kasar main itu tim lawan, makanya adik saya pulang sama temannya, tapi tiba-tiba ada polisi pukul katanya, dan dia tidak tahu masalahnya apa,” ungkap Reski menceritakan peristiwa yang dialami adiknya, Selasa, (5/12).
Lanjut Reski, adiknya mengaku bahwa sebelumnya ia dan teman-temannya di kejar oleh orang tak dikenal (OTK) saat hendak pulang ke rumanya di kelurahan Salassa, kecamatan Baebunta.
“Waktu itu ada orang yang nongkrong di jalan waktu kami jalan pulang, tiba-tiba mengejar, saat dikejar ada polisi di belakangku, langsungka pukul adik saya padahal dia tidak tahu masalah,” Tuturnya.
“Kemudian oknum polisi itu tahan adik saya dan matanya dipukuli padahal adik saya tidak terlibat diperkelahian di lapangan futsal itu.” jelasnya.
Pasca kejadian itu beber Reski, korban dan oknum polisi tersebut bersepakat untuk berdamai dengan pernyataan siap bertanggungjawab.
“Kita sempat damai karena mau mengakui kesalahannya dab siap bertanggungjawab atas kelakuannya tapi sampai saat ini belum ada bentuk tanggungjawabnya.” tutur dia.
“Adik saya matanya bengkak dan merah sampai sekarang tapi tidak ada juga etikad baiknya, saya cuma minta biaya pengobatan.” tutupnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Luwu Utara yang dihubungi terkait kejadian ini belum memberi respons sama sekali. (**)