IDEAtimes.id, MAKASSAR – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menunjukkan solidaritasnya terhadap kadernya Akbar Idris.
Eks Wasekjend PB HMI periode 2021-2023 itu divonis 1,6 tahun dugaan pencemaran nama baik Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf.
Akbar terjerat Pasal Pasal 27 ayat (3) Undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Eletronik (ITE).
“Menjatuhkan pidana kepada terdakwa selama 18 bulan.” ucap Ketua Majelis Hakim Fitriana, S.H, M.H, Senin, (29/4).
Solidaritas itu kemudian dilakukan dalam bentuk aksi unjuk rasa diberbagai titik di Sulawesi Selatan bertepatan Hari Buruh atau MayDay, Rabu, (1/5).
Berdasarkan pantauan di lapangan, khususnya kota Makassar, ada 5 titik aksi HMI. Diantaranya Jalan Urip Sumoharjo, Perintis Kemerdekaan, A.P Pettarani dan Botolempangan.
Aksi ini digelar untuk mendukung dan menolak segala bentuk kriminalisasi yang diduga telah dilakukan oleh Bupati Bulukumba.
“Bupati Bulukumba telah memperlihatkan dirinya sebagai kepala daerah yang anti kritik. Apa yang dilakukannya adalah bentuk kriminalisasi.” ungkap Asfar, Sekretaris HMI Cabang Makassar, Rabu, (1/5).
Bupati Bululumba ungkap Asfar harusnya bisa lebih bijak dan cerdas melihat suatu kritikan yang dilayangkan oleh Akbar.
“Jelas kritikan yang dilakukan oleh Akbar sebenarnya bukan fitnah atau tendensius karena flayernya berbunyi dugaan, tidak ada menuduh.” tegasnya.
“Harusnya juga Hakim PN Bulukumba melihat fakta-fakta persidangan, masa ia hanya bukti berita kemudian jadi putusan. Keliru sebenarnya.” lanjutnya.
Kata Asfar, aksi ini akan terus berlanjut sampai adanya putusan pengadilan usai tim hukum Akbar mengajukan banding.
“HMI tidak tinggal diam, kami akan terus mengawal Akbar Idris.” tandasnya.
Aksi unjuk rasa ini juga dilakukan serentak di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Diantaranya Kabupaten Soppeng, Pangkep, Takalar, Jeneponto, Bulukumba, Mamuju, Polman, Sinjai dan Majene. (*)
