IDEAtimes.id, MAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar terpilih dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) nomor 05, Rezeki Nur menarik perhatian publik.
Pasalnya, Rezki berhasil mencetak rekor dengan duduk dan membuat kursi PKS bertambah jadi 2 di daerah pemilihan Mariso, Makassar dan Tamalate atau MAMARITA.
Sosok yang dikenal taglinenya Bu Dosen itu bukan kader PKS melainkan tokoh eksternal.
Di dapilnya Rezeki Nur yang juga isteri dari Ketua Koni Makassar Ahmad Susanto itu mengunci suara kemenangan mencapai 5741 suara.
Dia ditemani sesama kader PKS lainnya Adi Akbar mencapi 6641 suara.
Rasa penasaran pun muncul siapa sosok otak kemenangan Rezeki Nur ?
Ternyata muncul nama Ceo PT Duta Politika Indonesia (PT DPI) Dedi Alamsyah Mannaroi.
Ketika dikonfirmasi Dedi mengaku dirinya ditawari jadi konsultan politik dan efektif kerja 2 bulan terakhir.
Yaitu Awal Desember 2023 dan Januari – Februari Running.
“Mendampingi sosok caleg di dapil V Mamarita Kota Makassar ga mudah, karena merupakan “Dapil Neraka” di Kota Makassar”. ujar Dedi, Minggu, (08/9).
Akan tetapi menurut pria yang akrab disapa Abangda ini mengaku dirinya sangat terbantukan dengan keberadaan tim dari Kumala Centre dan tim keluarga.
“Mereka sangat kompak dan mudah diajak koordinasi satu sama lain”. tegas Dedi.
Dedi menambahkan tak ada strategi khusus saat jadi konsultan Rezeki Nur.
Adrenaline mulai tinggi saat mulai pencoblosan hingga penghitungan suara.
“Dan itu wajar serta bisa dirasakan oleh konsultan politik manapun.” katanya.
Sekedar diketahui PT DPI berdiri sejak tahun 2012.
DPI sudah banyak terlibat di pilkada maupun pileg baik di Sulsel, Papua, Sulawesi barat, Sultra dan Sulteng, Kaltim, dan Kaltara.
Dedi sendiri sebelumnya pernah jadi jurnalis TV Swasa dan Radio di era 90 an dari Televisi Pendidikan Indonesoa sekarang MNx, Radio Al Ikhwan, Radio SmartFm dan Radio Bharata.
Dan Dedi juga telah menekuni profesi konsultan politik sejak tahun 2007 dan pernah bergabung dibeberapa konsultan politik nasional seperti PT Lingkaran Survey Indonesia PT LSI dan sempat mendirikan PT Lingkaran Jurnal Indonesia PT LJI. (*)