IDEAtimes.id, MAKASSAR – Master Campaign (MC) Andi Muhammad Karaka di Musda ke-XVI HIPMI Sulsel Harmansyah buka suara.
Harmansyah mengatakan, Andi Karaka mengalami kerugian besar daalm proses pencalonannya sebagai calon ketua umum HIPMI Sulsel.
Kerugian itu didasari dengan pindahnya arena musyawarah daerah (Musda) HIPMI Sulsel di Balai Manunggal Mini dari Hotel Four Point Sheraton, Senin, (9/9).
“Andi Karaka selaku Calon sudah membayar Rp300 juta waktu pendaftaran untuk mengikuti semua agenda tapi ternyata tidak sesuai kesepakatan.” ungkap dia.
“Sehingga kami keberatan dan mengindikasi ada unsur penipuan karena kami mengeluarkan budget tidak sesuai peruntukannya.” jelasnya.
Politisi Gerindra ini pun menegaskan jika pihaknya tidak mengakui hasil dari musda yang digelar di tempat berbeda.
“Kami akan melakukan keberatan ke BPP dan melakukan upaya – upaya hukum yang nantinya dengan pertimbangan dari tim hukum kami.” tegasnya.
Harmansyah menyampaikan, Tim AMK sejak awal telah siap mengikuti musda yang dijadwalkan di hotel.
Namun tanpa alasan yang pasti, musda dipindahkan dan dibiarkan di hotel tanpa ada informasi.
“Alasan keamanan katanya, loh info dari mana, dari awal pembukaan saja aman – aman, tidak ada kekacauan. Bahkan kami juga diinfokan bahwa musda pindah melalui Instagram bukan secara langsung.” cetusnya.
“Pembukaan jam 8 pagi, kami dan tim sudah siap di Hotel dan semua tim kami datang tapi tiba – tiba jadwal dipindahkan. Loh maksudnya apa.” tuturnya.
Harmansyah pun menyinggung pelaksanaan musda yang dianggap ada calon yang tidak siap bertarung.
“Kalau tidak siap dengan dinamikanya atau tidak mau bertarung jangan masuk di HIPMI.” tandasnya.
Terpisah, Musda yang berlangsung di Balai Pertemuan Hasanuddin, Kompleks Kodam XIV/Hasanuddin itu menetapkan Amar Sulaiman sebagai ketua umum terpilih.
Amar terpilih secara aklamasi setelah lawannya Andi Karaka Kilat tidak hadir di lokasi musda. (*)