IDEAtimes.id, MAKASSAR – Musyawarah Daerah (Musda) HIPMI ke – XIV Sulawesi Selatan digelar Senin, (9/9) di Hotel Four Point, Jalan Andi Djemma, kota Makassar.
Dibuka pagi tadi, Musda HIPMI dihadiri pengusaha senior, mantan ketua umum serta BPP dan Forkopimda Pemprov Sulsel.
Selain itu, Musda ini diikuti dua calon ketua umum yaitu Andi Amar Ma’ruf Sulaiman (AMS) dan Andi Muhammad Karaka Kilat (AMK).
Namun, usai pembukaan, Musda HIPMI Sulsel harus dipindahkan ke Balai Pertemuan Hasanuddin, Kompleks Kodam XIV/Hasanuddin, senin malam.
Musda yang digelar di markas tentara itu kemudian menetapkan Andi Amar Sulaiman sebagai Ketua Umum terpilih 2024-2027.
Hal itu terjadi setelah lawannya Andi Muhammad Karaka tidak hadir pada gelaran musda tersebut.
AMK Protes
Di waktu yang bersamaan tapi lokasi berbeda, AMK memprotes pelaksanaan Musda HIPMI Sulsel yang berpindah dari lokasi yang telah ditentukan.
Menurutnya, pemindahan lokasi musda tersebut tanpa pemberitahuan sama sekali kepada dirinya dan tim.
AMK kemudian menegaskan jika ia bersama timnya menolak secara keseluruhan hasil Musda di markas tentara itu.
“Saya yakin teman – teman di sana yang hadir memilih dibawah tekanan, dicabut hak demokrasinya. Cuma teman – teman takut bersuara.” tegas AMK dalam konferensi persnya, Senin, (9/9) malam.
“Dan kami dengan tegas menolak proses musda yang tidak sesuai prosedur, kami ingin diulang, panitia tidak berpihak, bersifat netral.” lanjutnya.
AMK pun menyarankan agar BPP dam BPD bisa kembali membuka ruang atau menggelar Musda ulang.
“Kami meminta teman – teman BPP dan BPD untuk memberi kami ruang untuk bertarung secara adil. Kita akan bermain sampai Menang dan kita akan lanjutkan permainan.” jelasnya.
Karaka juga mengaku merasa tertipu dengan kepanitiaan yang memindahkan lokasi musda tanpa pemberitahuan yang jelas.
“Kami merasa ditipu terkait dipindahkan lokasi musda karena pembukaan berlangsung di Sheraton dan pembukaan dihadiri forkopimda dan tokoh tokoh Hipmi Sulsel. Tapi kenapa pindah tanpa informasi.” tutur dia.
“Katanya akan ada kekacauan Tapi aman – aman saja, tidak ada apa – apa, tidak ada ribut – ribut, jadi alasan panitia saja itu. Bahwa ada begini ada keributan atau apalah.” tandasnya. (*)