Rabu, Februari 12, 2025

Tokoh Pendidikan dan Literasi BAK Sesalkan Perpustakaan UIN jadi Tempat Pencetakan Uang Palsu

Terkait

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Penemuan pencetakan uang palsu di Perpustakaan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar disesalkan pemerhati pendidikan.

Bachtiar Adnan Kusuma, Tokoh Pendidikan Sulsel dan Literasi Nasional mengatakan, dirinya sedih mendengar adanya pencetakan uang palsu di perpustakaan kampus.

“Kalau ditanya siapa yang paling bersedih atas kejadian kasus Uang Palsu di perpustakaan Syech Yusuf UIN Alauaddin, Samata Kabupaten Gowa, maka jawabannya adalah saya.” ungkap BAK akronimnya, Senin, (30/12).

“Selain karena selama ini saya melakukan kampanye kembali ke perpustakaan membaca, juga pelaku Uang Palsu di UIN Alauddin bergenre Kepala perpustakaan sekaligus seorang mantan petinggi organisasi profesi pustakawan di Sulawesi Selatan.” ucapnya.

BAK melanjutkan, kendati dirinya bukan profesional pustakawan Indonesia, namun selama ini ia akrab dan ikut serta terlibat langsung di panggung perpustakaan nasional maupun lokal di Sulawesi Selatan.

“Sebagai aktivis, penggerak, pelaku gerakan membaca dan menulis di Indonesia, terutama di Sulawesi Selatan, mendengar kejadian yang memalukan ini, apalagi terjadi di ruang perpustakaan, sejatinya pusat peradaban dan pusat ilmu pengetahuan justru dirusak dan diacak-acak oleh oknum yang mengaku pustakawan, tapi perilakuknya mengerdilkan profesi pustakawan sebagai profesi mulia, profesi bukan hanya di dunia, tapi lebih-lebih di akherat kelak.” tegasnya.

Dia menyebutkan, akan ada pertanyaan benarkah profesi pustakawan sebagai profesi mulia atau Profesi dunia dan akhirat

“Tapi saya yakin dan percaya profesi pustakawan adalah profesi mulia karena bukan hanya mengajak orang-orang datang ke perpustakaan membaca buku, tapi profesi pustakawan adalah profesi penjaga garda terdepan masa depan Indonesia. Kalau saja profesi pustakawan dimulai dari niat yang tulus semata-mata karena ingin mengantarkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang cerdas, pandai dan terampil, maka pahalanya bukan hanya dinikmati di dunia, tapi di akhirat kelak.” tuturnya.

Lanjut BAK, Pustakawan tak sekadar bermodal investasi niat semata, melainkan ia juga punya integritas.

Nilai-nilai dan semangat integritas inilah menjadi pilar kekuatan moral pustakawan agar mereka bisa berani karena jujur dan satu kata dan perbuatan.

“Kompetensi dan karya nyata menjadi dua pilar kekuatan pustakawan agar bisa berdaya saing dengan profesi lainnya.” bebernya.

Bachtiar juga mengutip Frans Kafka bahwa senjata melawan kebodohan adalah buku.

Selain buku jendela dunia karena hanya dengan buku, maka berbagai ilmu pengetahuan ada di dalamnya. Buku adalah jantungnya pendidikan.

Namun, ironisnya, buku-buku yang terpajang di ruang perpustakaan dijaga dan dirawat dengan baik oleh pustakawan, jutru dirusak dan diacak-acak dengan perilaku oknum yang mengaku pustakawan, tapi perilaku dan tindakannya hanya tukang uang palsu.

“Saya marah dan sedih mendengar kalau perpustakaan akhir-akhir ini menjadi sorotan tajam dari berbagai masyarakat. Tak sekadar menyoroti lembaga atau ruang dan tempat rak-rak buku sebagai produk masa depan bangsa, tapi ruang perpustakaan menjadi sentral produksi uang palsu yang dilakukan oknum yang sengaja merusak reputasi perpustakaan secara kelembagaan maupun profesi pustakawan sebagai sebuah keahlian, kecakapan dan disiplin ilmu.” akunya.

“Saya mengajak agar kita kembali berkaca dan merenung teringat kembali istilah pseudo literasi. Sebuah gerakan mengajak orang lain membaca, tapi dirinya sendiri tak melakukannya. Bukankah kunci membangun budaya membaca adalah keteladanan.” tegasnya.

Dia pun menyarankan pemecatan kepada AI apabila tercatat sebagai anggota IPI.

“Saya meminta Ikatan Pustakawan Indonesia Sulsel coret nama AI dari keanggotaan IPI Sulsel jika betul namanya tercatat di IPI Sulsel.” tutupnya. (*)

spot_img
Terkini

Efisiensi Anggaran Kata Prabowo, Tapi Menhan Lantik 6 Stafsus, Gaji Rp27 Juta

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin melantik sejumlah staf khusus Kementerian Pertahanan. Pelantikan tersebut berlangsung Selasa, (11/2) di...
Terkait
Terkini

Efisiensi Anggaran Kata Prabowo, Tapi Menhan Lantik 6 Stafsus, Gaji Rp27 Juta

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin melantik sejumlah staf khusus Kementerian Pertahanan. Pelantikan tersebut berlangsung Selasa, (11/2) di...

Berita Lainnya