IDEAtimes.id, MAKASSAR – Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Papua Barat Iptu Tomi Marbun dinyatakan hilang sejak Desember 2024 lalu.
Iptu Tomi dilaporkan hanyut di Kali Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, pada Rabu (18/12).
Insiden hilangnya Iptu Tomi terjadi saat aparat TNI-Polri hendak menangkap anggota KKB Marten Aikinggin.
Kabar hilangnya Iptu Tomi didapat keluarga lewat sang istri Riah Tarigan.
Riah menuturkan, dirinya mendapat kabar sang suami hilang pada 18 Desember 2024 melalui Wakapolres Bintuni yang langsung daang ke rumahnya.
“Pada tanggal 18 Desember 2024 sekitar jam 2 siang, bapak dan ibu Wakapolres datang ke rumah saya dan mengabarkan longboat yang dipakai suami saya terbalik dan setelah itu saya langsung mengabarkan ke keluarga.” tulis istri Iptu Tomi di akun Instagramnya dikutip, Jumat, (14/3).
Setelah itu lanjut Riah, ia kemudian dihubungi Kapolres Bintuni jika suaminya tergelincir dan terjatuh sata duduk di loangboat paling belakang.
Namun lanjut dia, sejak adanya kabar tersebut hingga malam hari tim gabungan suaminya yang berjumlah 50 orang belum bisa dihubungi.
“Hal pertama kemudian yang saya pikirkan adalah helikopter dan Drone untuk pertolongan pertama yang paling cepat karena kondisi medan dan jarak tempuh ke lokasi yang jauh.” lanjutnya.
“Saya kemudian berkoordinasi dengan teman suami saya untuk menyewa heli swasta namun tidak tau kenapa tiba-tiba heli yang saya sewa di cancel yang awalnya saya tidak tahu alasannya.” sebutnya.
Pihak keluarga kata Riah kemudian mendapat koneksi untuk menyewa pesawat kecil pada tanggal 19 Desember untuk pencarian lewat udara.
Riah juga bercerita terkait pencarian suaminya yang dianggap tidak maksimal setelah adanya penarikan pasukan.
“Saya minta bantuan waktu tanggal 21 Desember ke bapak Wakapolres dan dibantu dengan permintaan bantuan pasukan ke TNI. Tapi saat bantuan datang ke posko, bukannya diberangkatkan malah dipulangkan kembali ke Batalyon yang diduga atas perintah bapak kabagops Polres Teluk Bintuni.” sebutnya lagi.
Melapor ke Mabes Polri
Setelah tidak menemukan titik terang selama berbulan-bulan, Riah beserta keluarga kemudian mendatangi Mabes Polri.
“Berbagai langkah sudah ditempuh keluarga termasuk laporan ke Polda Papua sampai ke Bareskrim Polri. Namun, sepertinya butuh waktu dan proses panjang terkait birokrasi,” kata Riah dikutip ideatimes.id dari sejumlah media, Sabtu, 15 Maret 2025.
Riah menambahkan, pihak keluarga bersepakat menyebarkan hilangnya Tomi Marbun ke media.
Hal ini lantaran tak ada penjelasan resmi dari pihak kepolisian meski sudah 3 bulan peristiwa ini terjadi. (*)