IDEAtimes.id, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) telah memutuskan untuk menggantikan Bahlil Lahadalia dari keanggotaan Majelis Wali Amanat Unhas (MWA).
Keputusan ini dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Humas Kantor Sekretariat Unhas, Ishaq Rahman, dalam keterangan tertulis yang diterima media Selasa (21/10).
Ishaq menyebut pergantian dilakukan berdasar pada Statuta Unhas (PP Nomor 53 Tahun 2015) Pasal 19 huruf (e), yang menyatakan bahwa anggota MWA dari unsur masyarakat tidak boleh berafiliasi kepada partai politik.
Menurut Ishaq, Bahlil ditunjuk sebagai anggota MWA dari unsur masyarakat melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 15036/M/06/2023 tanggal 1 Maret 2023.
Namun, pada 21 Agustus 2024, beliau terpilih sebagai Ketua Partai Golkar — yang menyebabkan syarat keanggotaan MWA tidak lagi terpenuhi. Ishaq menjelaskan:
“Dengan demikian syarat sebagai anggota MWA tidak lagi terpenuhi.” katanya.
Langkah berikutnya, kata Ishaq, adalah proses Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk mengisi jabatan MWA.
MWA telah memproses pergantian secara sistematis, menghasilkan dua nama calon yang kemudian disepakati satu sebagai kandidat kandidat PAW dan sejak September 2025 telah diajukan ke Kementerian untuk penetapan.
Ditekankan Ishaq bahwa penggantian ini bukan bagian dari dinamika pemilihan rektor.
“Narasi yang mengaitkan penggantian Bahlil Lahadalia dengan Pilrek yang memanas itu tidak tepat. Ini murni mekanisme normal dalam tata kelola PTN-BH.” tutup dia.
Untuk diketahui, saat ini memasuki masa pemilihan rektor. Ada enam kandidat yang bertarung, salah satunya incumbent Prof Jamaludin Jompa. (*)
